Senin, 04 September 2017

HIKMAH SEBUAH MUSIBAH

Hikmah Sebuah Musibah



Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلاَ نَصَبٍ وَلاَ سَقَمٍ وَلاَ حَزَنٍ حَتَّى الْهَمِّ يُهَمُّهُ إِلاَّ كُفِّرَ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ


“Tidaklah seorang mukmin ditimpa oleh sakit terus-menerus, keletihan, penyakit, kesedihan, hingga gundah gulana yang menyusahkannya, kecuali bahwa dia akan digugurkan dari kesalahan-kesalahannya.”

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhâry dan Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa’îd Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhumâ]

Senin, 27 Maret 2017

HATI YANG BAIK

*HATI YANG BAIK*


🔴 Baiknya hati adalah dengan takut kepada Allah, rasa khawatir pada siksaNya, bertakwa dan mencintaiNya. 

🔴 Jika hati itu rusak, yaitu tidak ada rasa takut pada Allah, tidak khawatir akan siksaNya, dan tidak mencintaiNya, maka seluruh badan akan ikut rusak. 
Karena hati yang memegang kendali seluruh jasad. Jika pemegang kendali ini baik, maka baiklah yang dikendalikan. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh yang dikendalikan. 

🔴 Oleh karena itu, seorang muslim hendaklah meminta pada Allah agar dikaruniakan hati yang baik. Jika baik hatinya, maka baik pula seluruh urusannya. Sebaliknya, jika rusak, maka tidak baik pula urusannya.” 

📚 Al Minhah Ar Robbaniyah fii Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, 109
___________________

🔴 Baiknya hati merupakan indikator baiknya seluruh tubuh.

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari 52 dan Muslim 1599).

👤 Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah berkata :
“baiknya amalan badan seseorang dan kemampuannya untuk menjauhi keharaman, juga meninggalkan perkara syubhat (yang masih samar hukumnya), itu semua tergantung pada baiknya hati.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1 : 210)

🔴 Para Ulama mengatakan :
 “Walaupun hati itu kecil dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain, namun baik dan jeleknya seluruh jasad tergantung pada hati.” (Syarh Muslim, 11 : 29).

👤 Para Ulama mengatakan : 
“Hati adalah malikul a’dhoo (rajanya anggota badan), sedangkan anggota badan adalah junuduhu (tentaranya).” (Jaami’ul ‘Ulum, 1 : 210)

🔴 Pemilik hati yang baik adalah seorang mukmin yang sejati, dimana cirinya Allah puji dalam Al-Quran :

...
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah MEREKA YANG BILA DISEBUT NAMA ALLAH GEMETARLAH HATI MEREKA, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allah lah mereka bertawakkal (berserah diri).” (Qs. Al-Anfaal: 2)

🔴 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman bahwasanya hati yang baik itulah hati yang selamat :

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali mereka yang datang menemui Allah dengan HATI YANG SELAMAT.” (Qs. Asy Syu’ara 88-89)
______________________
✍ Penyusun | Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)

Masjid Al Jihad Banjarmasin

Minggu, 19 Maret 2017

ARTI KATA



#DoaZikir

ARTI RAHIMAHULLAH, HAFIZHAHULLAH, GHAFARAHULLAH DLL

• Arti Rahimahullah
Teks arab:
رَحِمَهُ اللهُ
Arti: Semoga Allah merahmatinya.
Penggunaan: Biasanya ditujukan untuk seorang Muslim yang telah wafat, dan semasa hidupnya yang bersangkutan dikenal memiliki jalan yang lurus.
Keterangan:
Ungkapan lain yang semakna:
Penggunaan istilah ini lebih tepat dibandingkan istilah “almarhum”. Almarhum (اَلْمَرْحُوْمُ) artinya “Yang dirahmati”; padahal belum tentu orang yang meninggal itu adalah orang yang lurus jalannya semasa hidup.
Rahimahullah adalah bentuk doa, jadi bukan seperti “almarhum” yang merupakan julukan/gelar, bahwa yang bersangkutan memang benar-benar sudah dirahmati.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan makna almarhum: yang dirahmati Allah, sebutan kepada orang Islam yang telah meninggal. Jika ditujukan untuk menyebutkan mendiang orang Islam, insyaallah istilah “almarhum” bisa digunakan. Namun jangan sampai diyakini, bahwa setiap orang Muslim yang meninggal pasti mendapat rahmat berupa nikmat kubur.

• Arti Hafizhahullah
Teks arab:
حَفِظَهُ اللهُ
Arti: Semoga Allah menjaganya.
Penggunaan: Biasanya ditujukan untuk seorang Muslim yang masih hidup, dan jalan hidupnya lurus.
Keterangan:
Contoh:
Ditujukan untuk ulama atau ustadz yang masih hidup.
Ditujukan untuk orang tua kita yang masih hidup (dan beliau Muslim).
Ditujukan untuk orang yang memiliki andil dalam dakwah Islam, misalnya: panitia kajian.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yahfazhuhu (اللهُ يَحْفَظُهُ)

• Arti Ghafarahullah
Teks arab:
غَفَرَهُ اللهُ
Arti: Semoga Allah mengampuninya
Penggunaan: Biasanya ditujukan untuk seorang Muslim yang telah meninggal dan semasa hidupnya dia melakukan dosa yang diketahui banyak orang.
Contoh:
Perampok, pencuri, atau orang yang dianggap berilmu dalam bidang agama, namun pernah menyebarkan ilmu yang fatal kesalahannya (misalnya: ulama yang semasa hidupnya pernah memfatwakan bahwa suatu hal halal padahal sudah jelas-jelas haram).
Ini berlaku baik yang bersangkutan sudah bertaubat sebelum meninggal atau pun tidak.
Ungkapan lain yang semakna:
Ghafarallahu lahu (غَفَرَ اللهُ لَهُ)
Allahu yaghfiruhu (اللهُ يَغْفِرُهُ)

• Arti La’anahullah
Teks arab:
لَعَنَهُ اللهُ
Arti: Semoga Allah melaknatnya.
Penggunaan: Biasanya ditujukan untuk orang yang masih hidup, melakukan keburukan atau kezaliman yang besar terhadap orang lain, belum juga bertaubat, dan cenderung merasa perbuatannya itu tidak salah.
Contoh: Penjajah
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yal’anuhu (اللهُ يَلْعَنُهُ)

• Arti Waffaqahullah
Teks arab:
وَفَّقَهُ اللهُ
Arti: Semoga Allah memberinya petunjuk.
Penggunaan: Ditujukan bagi seorang Muslim yang masih hidup dan diharapkan agar Allah memberinya petunjuk dalam menjalani aktivitas kehidupannya.
Contoh:
Ditujukan kepada anak, agar ia bisa mengerjakan soal ujian dengan lancar.
Ditujukan oleh seorang istri kepada suaminya, agar urusan pekerjaan suaminya lancar.

• Arti Hadahullah
Teks arab:
هَدَاهُ اللهُ
Arti: Semoga Allah memberinya hidayah taufik.
Penggunaan: Ditujukan bagi orang yang masih hidup, baik dia Muslim atau bukan, namun berbuat kesalahan, dan diharapkan agar ia bertaubat serta kembali ke jalan yang lurus sebelum ia meninggal.
Contoh:
Tokoh-tokoh kesesatan yang masih hidup, seperti penganut paham liberal, sekuler, LGBT (Lesbian-Gay-Biseksual-Transgender).
Pelaku maksiat, seperti pemusik, fotomodel, dan model catwalk (peragawati).

• Arti Barakallahu fikum
Teks arab:
بَارَكَ اللهُ فيْكُمْ
Arti: Semoga Allah melimpahkan berkah kepada kalian.
Penggunaan: Diucapkan sebagai doa kepada sesama Muslim, agar yang bersangkutan dilimpahi berkah oleh Allah.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yubariku fikum (الله يبارك فيكم)

• Arti Jazakallahu khayran
Teks arab:
جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا
Arti: Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.
Penggunaan: Diucapkan kepada sesama Muslim yang berbuat baik kepada kita.
Keterangan: Doa ini insya Allah lebih utama dibandingkan sekadar ucapan “terima kasih”, karena dalam ucapan “terima kasih” tidak terkandung doa.
Ungkapan lain yang semakna: Allahu yujzika khayran (الله يجزيك خيرا).

***

Penulis: Athirah Mustadjab Ummu Asiyah
Muroja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits

[Wanitasalihah.com]

Baca artikel lengkap di: http://nasihatsahabat.com/arti-rahimahullah-hafizhahullah-ghafarahullah-dll/

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat..!
www.nasihatsahabat.com

Jumat, 17 Maret 2017

BAGAIMANA DENGAN KITA...?

*BAGAIMANA DENGAN KITA...!!!*



Sekecil apapun dosa itu sudah cukup mendatangkan siksa kubur, jadi jangan dianggap remeh. Kisah mahsyur yang berhubungan dengan masalah ini adalah kisah Utsman bin Affan Radhiyallahu'anhu yang pernah menziarahi kuburan.

Yaitu hadits dari jalan Haani’ maula utsman, dia berkata: Adalah Utsman bin Affan, apabila beliau berhenti disebuah kubur, beliau menangis sampai air matanya mengalir dijanggut beliau.
Kemudian Utsman ditanya: "Engkau sering menyebut syurga dan neraka, tetapi engkau tidak menangis, tetapi engkau menangis karena ini ( ketika engkau berhenti dikubur)??".
Kemudian Utsman bin ‘Affan berkata, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam telah bersabda:
Sesungguhnya kubur itu adalah salah satu tempat dari tempat-tempat akhirat, Maka jika seseorang selamat dikuburnya, maka sesudahannya lebih mudah darinya. Tetapi apabila ia tidak selamat dari kuburnya, maka sesudahannya lebih susah dari itu".

Kemudian Utsman berkata lagi, telah bersabda Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam:

“Aku sama sekali tidak pernah melihat sebuah pemandangan yang sangat mengerikan keadaannya, melainkan pemandangan kubur sangat mengerikan”. (Riwayat ibnu majah 4267).

Hadits yang mulia ini memberikan pelajaran kepada kita:

🔹Keutamaan Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu, yg sangat takutnya beliau terhadap azab kubur padahal beliau telah dijamin masuk syurga sebagaimana yg dikabarkan oleh Rasulullah, _*BAGAIMANA DENGAN KITA???*_